ALL ABOUT

bengkel SENi Embun adaah sebuah open community yang bergerak di bidang kesenian.
dengan bermaterikan kumpulan anak-anak muda (yang katanya) kreatif dan inovatif.

bengke Seni Embun pertamakali didirikan pada tanggal 23 oktober 2004. oleh sekelompok anak muda yang ingin madndiri dan melepaskan segala kepenatan hidup dengan jalan ber-Kesenian, dan pada akhirnya mampu untuk menciptaka sebuah alternatif hiburan untuk masyarakt sektarnya (AMIN... !!!)

bengkel Seni Embun memiliki 4 divisi utama dalam dunia kesenian. yaitu :
- teater
- musik
- rupa
- tari
hingga saat ini, Bengkel Seni EmbuN telah memiliki lebih dari 300 anggota komunitas yang berkecimpung di bidangnya masing-masing divisi dan tersebar di beberapa daerah di Indonesia. dan dengan di bantu oleh 4 peltih provesional yang telah lama berkecimpung di dunia kesenian. Embun terus berbuat.

Embun hadir dengan konsep bengkel pada umumnya.

Dan berusaha untuk menghadirkan sebuah alternative hiburan batu bagi masyarakat kota ambon.

Kamis, 16 Juni 2011

(in)konsisten ... Human

Dan sangat menyakini bahwa kami adalah sekumpulan pion yg terus diarakkan dalam kondisi yang menguntungkan

(bagi) siapapun

Setelah kepungan-kepungan penguasa menggertak dalam langkah panjang ...

naluri memaksakan untuk selangkah melangkahi petak hidup, memasrahkan diri terbuai Dalam tawa dunia.



Tak mungkin tuk memilih

tangis masih terlalu pilu jika untuk meredam emosi

Dan ketika nurani mampu mematahkan tirani itu sendir ...

Akan masih tetap memilih tuk yang diinginkan tawa itu sendiri



Ungkapan demi ungkapan ini,

Dekapan-dekapan yang lalu,

mozaik (peri)kemanusiaan yang diingat sebagai kisah ...



Sejauh mana mampu tertengger saat godaan-godaan manusia malam merayu dalam bisikan manis ...

Goresan sketsa takkan mungkin memaparkan lukisan yang nyata

tarian jemari takkan pernah menularkan rasa yang meresahkan saat diri kian sendiri Dan terpinggirkan.



"Dan Sama percayanya jika keadaan menawarkan satu kisah dalam sebuah moment yang manis. Takkan pernah Melewati kadar dalam permainan emosi ibrani"



Usia menjadi musuh yang sangat nyata

Dan kini waktu menjadikan dirinya sebagai sekutu Dan menghukum disaat setiap kehidupan memaksakan diri untuk tetap bertahan dalam satu alur maju yang pasti.

Dan keberpalingan itu sendiri adalah teman terbaik ... Dalam satu titik hidup.



Lingkaran yang memacu, mengitari.

Hari ...

Subuh ...

Pagi ...

Siang ...

Sore ...

Malam ...

Terus berputar Dan memanjakan untuk bermimpi atau terbangun Dan kembali dalam aktifitas itu sendiri.



"Dan kini, memaksudkan untuk tidak mempercayai. Jika keberadaan bukanlah sebuah kemutlakan untuk sebuah kebersamaan. Yakin !!! "



Pertama kalinya menginjakan kaki pada Tanah ini

sumpah untuk tetap ada Dan memiliki saat kepasrahan majemuk memuncaki aras ini.

Saya sebagai manusia,

dalam satu kehidupan nyata Dan hakiki,

bermaksud untuk meniduri takdir Dan menitipkan benih ajal padanya.

Bukan untuk menghasut Dan mengingkari Lafal,

Kini waktunya yang berlainan saat konkrinitas mulai menjamahi alam baka,

mengasapi Dan menunggui untuk kembali dilahap Dan akhirnya hilang pada keabadian.



"Dan kini sampai pula dalam sebuah lafal "(in)konsistensi manusia" itu sendiri."



Sejauh mana bertahan Dan menikmati alunan melodi hidup ini Dan terus tetap menjadikannya ada saat diri menikmati. Mimpi.

Esoknya (masih) akan tetap terbangun Dan mencoba memulainya kembali.

Kaki yang akan terus berjalan ...

Tangan yang masih akan terus memberi ...

Mata yang tetap memandang jauh kedepan ...

Mulut yang tetap akan terbungkam dan berbicara dalam kadarnya ...

Dan diri yang masih tetap sebagai manusia yang semestinya ...

Tak ada yang mengetahui Dan melampaui batas masa depan,



biarkan tetap mengalir pada arus yang maju, berfikir Dan hadapi tanpa janji lagi akan ada Dan tetap ... ... ... ...

Semua tetap menjadi mozaik yang diabadikan papirus ... ... ...

Cerita klasik Dan mungkin (semoga) diingat saat sepi ... ... ...



Ambon, 12-06-11, 08.08PM

*Dan manusia takkan pernah berada dalam satu alur yang tetap tanpa tergoyahkan dari rayuan angin malam.

Kini menjadi milik,

esoknya lagi mungkin menjadi sahabat Dan pada akhirnya akan tetap melebur dalam tanah ini ...#salam pada jiwa-jiwa manusia dalam janji dan ikrar. kita masih sama berpaling dan merasakan nyaman yang lain saatnya nanti.

aku cinta pada_MU

pada kesetiaan malam untuk bintang ...

dalam ikatan sahabatn bulan yang menemaninya ....kasihku tertambat pada sat7u wujud yang kekal ...



berlari mencari makna akan jalanmu ...

berdiri ...

bersimpuh

hingga tertanan pada tanah yang menjadikanku ... ...

diri ini kepemilikanmu yang agung ...

tak memungkiri akan makna ini jika nanti tak sejurus ...



keberadaan ini tetaplah hanya untukmu ...

terus dan terus berwacana pun akan tetap mendekatkannya akan hatinya ...



semua ini sangat jelas ...

melebihi sesuatu dalam pengampunan dosaku ...

kuingin mem-fitrikan jiwaku ...

memenangkan pertarungan dala,m hidup yang berdebu ...



larutan kimiawi mestilah terlepas dari raga dan jiwa ini ...

diatas sajadahku ...

melalui perantara doa yang ku dengungkan ...

sujudku menginginkanku berada disisimu ...



tuhan ... aku cinta padamu ....

Rabu, 25 Mei 2011

salam malam ...

dan kini masih tetap menjadi gigil ...sapuan angin malam yang berhembus mengoyak ari menusuk pori ..

salam malam sahabat kelam ...



kisah ini masih terpaku pada titik kkompleksitasnya ...

berada pada jalur yang beriringan dengan putaran rora kelana ...

siapa makhluk manis yang duduk dengan anggunnya di dalam sana ???

wajahnya merona merah mengajak tuk kalian kecuk dengan manisnya ....



hasratnya ...

berlaku ...

egoisitas yang mengapung dalam hasrat untuk maju ...

membusungkan dada ...

hingga lantang suara bergema dalam ruang hampa :

saya ...

kesatria malam pengantar tidur ...mengajakmu mengarungi alam mimpi dalam balutan kasih hamba ...



siapa penantangnya kini ...manusia bercacat tubuh yang berjalan dengan lantangnya ...

hey ...

disini ceritaku akan kutuliskan untuk kalian semuanya ... ...

malam ini terlalu sepi hingga kumiliki segala waktu untuk itu !!!



bintang tak lagi memperdulikanku ...

langitpun dengan egoisnya terus mengucurkan air matanya ...

meluluh-lantahkan dimensi pasir waktuku ... ...



apakah yang mestinya diharapakan lagi selain pada cinta yang menaungi intuisi hati ini ???

bukankah tipikalnya masih sama dalam keapatisan pandang ???

manusia sama saja ... ...jangan berlagak seperti khalifah yang baik .. ..

tinggi pohon sama dipandangmu dengan pendek rumpuk ...

klasih keasrian yang hijau dan menyejukkan ... ...



jika ini masih menjadi buih pada pantai karang ...

dan masih saja seperti buih pasir pada pesisir ...

debu jalanan takkan pernah hilang saat rinai hujan melembabkan kita ...

salam malam sahabat kelam ... ...

lakon penguasa #disini

sebobrok-bobroknya hari yang kau jamahi dengan peluh ...

sekelam-kelamnya langit yang menaungi jiwaku kini ...

semasih pada absahnya pendirian ini akan kemenangan yang ingin dituju ... ...




sekasar-kasarnya pasir yang kau tiduri ...

semanis-manisnya bulir gula yang kau hisap ...

masihlah memang ada kepahitan luka yang menyayat tiap sisi jiwa ini ... ...



tak perlu memanggil datuk hingga tuan ...

kuas penguasa manis manis menggoreskan sketsa pada lembar sepuluh ribuan yang kau genggam ...

walaupun masih jauh dari harga diri bangsa yang kita banggakan ...

masing-masing akan tetap menggebu(K)an perut tuan yang hebat ... ...




manisnya reformasi masih pada angan yang tertunda ...

bebasnya bersuara masih tetap pada ruang yang ricuh ini .. ..

adakah yang berani berkata untuk diam dan mengikuti ???

atau akan tetap lancang berceloteh walaupun tau salahnya ini adalah benar dan pahgit ???

terima ini sebagai kebodohan personal dari duit yang kau cuci untuk kemenangan sobat ... ...



kedigdayaan ini akan tetap habis saat mimpi tak berlanjut lagi ...

kurangnya waktu tuk terlelap ini adalah buktinya ???

malam dan paginya nanti akan tetap membuat melek mata dari skrip certita hidup ... ...



mereka yang bermodal ...

mereka yang bermuara pada satu jalur ...

mereka yang pastinya akan mati ...

untuk apa lagi berkoar dan mempertahankan argumen yang plastik ???

toh kita tetap sama ...

saat kecil berlari bertelanjang badan tanpa alas kaki ...

menendang bola pada lapang yang luas ... ... ...

saling menghadang dan berjibaku untuk mempertahankan keperawanan gawang !!!



kini kenapa kita tak mampu lagi berusaha agar kantung tak lagi mengucurkan darah hijau maupun biru agar tetap bersih dan santun saat tangan merogok koceh darisana ???



#saya tak bisa dan saya masih mau berbuat ...

*tentang apa ???

#tentang akal yang mengaliri otakku ... ini amanah ...

*saya memahami sebagai ambisi ambigu

#oh .. tidak seperti demikian ...

rakyat ini membutuhkan penguasa yang kuat mengangkat kepalan tangannya di depan meja !!!

*bukan palu untuk menjatuhkan yang sah ???

tolong tuan wajah saya telah banyak memar hari ini .. apalagi saya dikatakan goblok saat sedang berdiskusi dengan si kumis .. ooohhhh tidak ....

saya tak mampu lagi ...

#tenang sedikit kawan ... kenapa kau berkata demikian ... ??? apa karena moyangmu yang membuatmu takut ???

besok datanglah dan terus mempersiapkan apa-apa yang mestinya dipersiapkan .... saya mendukung tubuhmu agar tak lelah dan kurus nanri ... !!!



@MAHA

Rabu, 18 Mei 2011

Titik Tengah .. Titik Melawan

bertanya-Nya ..adakah kesempatan yang tertabur pada setapak yang dipenuhi beling ...
disampingnya itu anak kewcil memancat pohon belimbing dan menikmati buahnya pada ranting pohon tertinggi ????

sebagaimana kejadian masyarakat aneh yang bernaung pada atap rumbia ini ...genteng menenteng kuasa untuk menahan panas matahari dan serbuan rintik hujan saat kami sama menangis ...

disayangkan memang ...mengamini doa akan keterpurukan dan menangisi jiwa saat amarah masih melabil ...
jika saatnya untuk berlalu maka tinggallah ...
jika saatnya pula untuk tertidur maka tetaplah membuka mata dan menikmati keheningan malam bersama detak jantungmu ... ...

bintang masih tetap bercokol dengan ramainya pada langit malam ini ...
senja tadi masih hangat menggauli diri saat tentram terkikis ...
kusambut mentari pagi pada sajadah-Mu ... ...

mengukuhkan hakikatku ...
mari bermain akal lagi ...
sahabat goblok adalah sahabat baik ...
tanpa mimpi ...
tanmpa konspirasi ...
tanpa akal ...
sama - sama pada kondisi netral yang hening !!!

Jejak Langkah ... (BuN)

seperti pada buih pasir yang sejajar terpaan ombak ...
seperti pada buih pasir yang melayang diterpa tiupan angin ...
seperti pada kedamaian pasir saat menenggelamkan diri saat lelah menyapa ...
seperti kita yang bernyanyi tentang keindahan hidup ...
melantangkan suara ditengah terpaan mentari yang menyengat ...
peluhku menetes saat memicingkan mataku ... habitatku terbakar ... masaku menguap ... hilang pada langit-langit senja berwarna merah saga ...

hantamku selaku adilnya kata yang terujur dalam cinta kasih ...
ini bermakna ...
entah sekedar pelipur dalam bayang maya kehidupan ...
kesaksian-kesaksian tentang dongeng orang tua tentang keinginan dan cita-cita ...

pada sahabat yang meninggalkan jejak disini ...
perkasa langkah kaki tertancap pada tanah raja-raja ...
berlari menelusuri sisi p[antai pasir putih ...
nyiur pucuk kelapa melambai ...
kasihku benamkan kisah untukmu ...

mendapatimu adalah kisah yang mengasikkan ..
kawan ... berlari ... berteriak ... bermimpi ...
tertidur ... lelah ... mati ... kembali ...

untuk mereka yang berlanjutan dalam kisah ...
dan kami yang tersimpan dalam cerita ini ...
disini ...
ada segenggam mimpi berproses untukmu ... !!!
yang mengacu pada kepenatan sesat ...
hilang berarti dalampangkuan mimpi yang logis tak terbatas ... ...

atas nama tuhan yang merestui perjalanan manusia ... hakikatku berdiri bersama !!!

Selasa, 12 April 2011

Tarian Layang-Layang

berlari kecil kaki bocah-bocah tanah lapang ...
menyusuri tepian pantai kute saat senja kembali ....

takberbaju ..
lincah menapakkan jejak langkah diatas buih ombang yang merayu sentuh kulit ...

kringat yang menetes ...
kelakar tawa yang renyah pada telinga bung luar ...
hanya memandang .. haya mengelus dada ....

pulanglah nak ..
dapur bumu yang hanya sesekali mengepul sudah menanti kedatanganmu ...
sebakul nasi hangat dan ikan asin dilengkapi sambal terasi siap untuk kau santap ...
setelah seharian berlari mengukur seberapa jauh kau gantungkan mimpimu di angkasa sana ...

lebam kulitmu ..
sisik kasar yang kau garuk tengah malam ...
hanya buih .. hampa dan nyata hidup ...

masyarakat kaya alam miskin rupa ...
ceriakan hari saat berlaku saing untuk mengalahkan angin dan lawan ...
siap
siapa itu
disana
menanti
pulang
pergi ...

mati ......................................

Senin, 11 April 2011

...............................................BUN?

hanyan ada pergerakan yang akan terus
kami jelajahi

di bawah anutan cinta dan kasih sayang
yang tersisa dari ibu

dekata dan lembut

seperti air yang terus mengalir di
bawah panas terik matahari

tentramkan hati

teduhkan kulit

membuka senyum

diatas kehidupan perlente yang
menggemaskan

NAMUN CUMA TERSISA DI MEMORY

serta di balik bingkai foto dan mimpi.

saatnya menangis ...

kemudian mencari.

*****************************************

-yang peduli-
pada cinta dan kasih sayang sejati
EmbuN

kado akhir semester "Latetang Tanah Gersang"

prahara ...
ketika bangun sampai telungkup surya
badai ... mesiu ...
saling asah, asih hingga mengasyikkan
berbondong-bondong
tergopoh-gopoh
jatuh ... bangun lagi ...
menggelepar, mengais dalam selimut dosa
berseragam putih biru
merayap ke tanah yang rata
tahukah engkau kemarin ... ???
adalah tempat buangan sampah
yang disulap denagn tangan datuk
jadi taman harapan ...
peraduan kebanggaan kita
peluh, keringat ...
air mata ...
dan jadilah mata air pendidikan

seribu hari kau dibina, diasuh, ditimang
lahir canda tawa
kamu terasa kumal, tak berdaya di borgol jadi seratus dua puluh kaki
pada ketiak gunung yang bernama ... TANAH RATA.
belajarmu, sekolahmu, pimtarmu mungkin setengah-setengah hati
tapi jangan kau gunakan pandaimuitu dengan setengah hati
ada setengah yang kurang bagimu padaku
justru banyak itu
maklum ...
kami dari tempat dan hegemoni yang berbeda
sebelas lusin kepala terangkum jadi satu
namun kami punya satu alif
satu semangat ...
satu tujuan ...
jadilah kamu, orang yang punya hati, jiwa, kaki
melangkah di jalan yang benar
sebab banyak baik belum tentu benar
namun benar sudah pasti baik ...

pergilah anakku ... songsong masa depan,
esok hari penuh harapan ...
jangan pulang dalam kemasan limbah,
dari limbah pembuangan alumnies-em-ma negeri sebelas Ambon.
camkan itu ...

ESLA_BIRIN

catatan untuk ... (tetap) ... Hidup

salam jumpa untuk yang terkasih ...

entah kenapa akhir-akhir ini ada yang kurasakan lain, mungkin lantaran emosi yang berlebihan,, itu mungkin saja kan !?!?!
terlebih untuk hal-hal aneh yang terjadi belakangan ini.

terlepas dari semua itu, aku memahaminya sebagai hidup, makna-makna klise yang (kadang) membuat kita jatuh, berdiri, jatuh lagi, kembali berdiri dan pada akhirnya mati menjadi akhir dari semua itu.

"kembali lagi pada titik yang sebenarnya"
sebenarnya ada yang ingin kuceritakn (sedikit banyak juga membantuku mengurangi sedikit dari penatku).

- dimulai saja dari yang paling kecil

rasanya memang sedikit aneh, mereka tanggunh tak kurang sedikitpun (ayah pun berkata demikian) sebut saja mereka second sparta. tak ada yang memimpin (kurasa demikian), hidup dengan hidup pada labirin-labirin masing-masing, sayang terlanjut mayang, nasib tak seberuntung keledai (pun). mereka tetap menyerah pada angkuh mulut berujar atau diam dan satu lagi CINTA !!
aku tertarik dengan dua diantaranya :
pertama, sebut saja si buncit (whahahahh, lucu juga) pria hebat dengan pemikiran terbaik, walau kadang terbaik untuk menyengsarakan diri.
dulu pernah berkata, keluarganya tak lagi memperdulikannya, seiring berjalan dia pun tau jawab dari semua itu, diantaranya adalah sifat ayahnya, toh pada akhirnya buah terbaik adalah berasal dari sumber aslinya, ternyata dia terlalu rapuh untuk mengubah semua itu .... hmhmhmhm ... terlalu gamang untuk tepuk tangan orang lain memang.

satu hal lagi, rasa-rasanya tak rela dengan apa yang telah di berikan, darahku dan mungkin sebagian darah kami (sedikit banyak memang) yang telah di tuntun untuk menampatkan dirinya pada kasta tertinggi hidup mereka, pengagungan cinta !!!
................ nantikan saja, yang lainpun telah berujar, kapan waktunya harus berkata yang sebenarnya, terus saja menikmati (manis) hidupmu, semoga sesal tak akan hadir pada semua yang nyata. jangan merasa hebat Dik !!! datang saja kemari lihat apa yang dikatakan hebat, dirimu atau kah mereka !!!!

kedua, kapan-kapan saja baru kuceritaka, waktuku hampir habis ....

- kita beranjak pada yang berikutnya

sedikit banyak ini mengurangi waktu dan semangatku, tak jarang untuk saling menanti kata diantara kami, rasanya sedikit ku pahami tak sedikit waktu mengurai dan mengisahkan memang !!!
perlu sedikit tambahan waktu untuk kembali bercerita tentang semuanya lagi yang telah berlalu.

hmmmmm ... waktuku hampir habis, tak terasa telah pukul lima pagi ...
kusimpulkan saja ceritaku ini

tentu masih ingat pria tua itu, yaaa siapa lagi kalau bukan bekas preman itu. aku bahagia dia menjadi sadardan hidup baik seperti ini.

duduk bercerita dengannya membawa suatu masa dimana kami bisa mengerti apa sejatinya diri dalam hidup ini. nyatanya banyak juga yang berkilah dalam ulah masing-masing.
akhhh ........... kamong jua dulu bagitu mooooooo !!!
wah wah wah pertama si kakak, mungkin (iya memang) adikpun juga demikian berujar .......

kurasa beliau hanya tak ingin kita merasakan buruk yang sama kawan ...
tapi terserahlah, asalkan jangan muruh dia terlihat lagi

pasti pertarungan hidup akan semakin panas ...... !!!!!!


ierfundie _ never end_Bun........!!!

kisah usang yang terpinggirkan ...

mereka disana ...
hidup dan mengais dalam kubang kebohongan publik ...
nafasnya sesak ...
tangis berderai dalam pelukan lapar dan haus ...

mari merapat ..
lingkaran utuh yang menyambut yang terbuang dari lingkar logis lainnya ...

kemegahan menjauh ... ratapan pilu mendekap ...
saat ini ... hingga nanti ... tak terulang dalam ubahnya kehidupan papah saudaraku ...

daya hampa ...
mengiris tiap nadi ,,,,
menjatuhkan angkuh bumi pada ratap tanah yang diam ...
langit menghitam ...
deru badai mengonggong dalam kalut hidup yang makin garang ...

tepi pertokoan ...
bawah naungan tol jagorawi ...
pasar malam yang sepi tengah malam ...
semuanya ..
rumah mereka yang tersaput kokoh lengan POL.PP

raung buldoser ...
ramai makian hanya karena ingin mempertahankan hak milik yang setengah-setengah ...
apakah salah kami hidup dalam rumah kami sendiri !?

ierfundie_EmbuN

Puisi I

menari dan mencari ruang ...
Jiwa2 lama terpenjara sudah dalam bui ...
Perkakas-perkakas tua,
Menggantung ...
Yg terlupa ...
Berdebu dalam kekusaman ...

Naikan bendera ...
Cokolkan pada titik tengah tiang menara ...
Morse beradu dalam kegamangan malam ...
Tuan ... Masihkah menenun dalam bijak tanah baka ?

Geliatx merajut kasih serampangan duabelas ...
Nokta pura-pura mati dalam alunan melody ...
Ada yang terkapar, mati sebelum berperang ...
Jgn menangis, karna tetap jika diketahui akan tetap diam dalam kepedulian.

Hewan ini sama terpenjara ...
Buah ini sama dipetik dr kebun yg 1 ...
Hasilw semakin sedikit karna urea telah menjadi komoditi eksport.

anak pemulung belajar main teater

Puluhan anak-anak yang berasal dari komunitas pemulung antusias mengikuti latihan belajar membuat naskah dan main teater di Sanggar Kegiatan Warga TPAS Antang Makassar. Mereka berkumpul dan saling bergantian mencoba berakting peran yang sering ditemui dalam kesehariannya.

Salah seorang anak pemulung Damayanti mengutarakan kesenangannya mengikuti metode belajar teater tersebut. Menurutnya, dari pelajaran tambahan yang diprakarsai Lembaga Perlindungan Anak, LPMP, Yaptau dan International Lebor Organisation tersebut dapat menambah wawasannya terkait bagian-bagian yang terlibat dalam ruang panggung teater.

Namun yang terpenting baginya, kegiatan belajar teater mampu menumbuhkan kepercayaan diri dalam pergaulan dengan masyarakat luar komunitas pemulung. Anak usia 14 tahun ini yakin mampu seperti anak-anak dari kalangan keluarga mampu.

“Kita hanya biasanya nonton di TV atau dipanggil kakak pendamping. Tapi sekarang kita mulai paham itu bagian main teater. Mudah-mudahan kita anak pemulung juga mampu menunjukkan kepada orang luar kalau kami juga bisa” harap Damayanti.

Hal senada juga dilontarkan Aktifis pendampingan anak dari Yayasan Pabbata Ummi, Makmur. Menurut pria yang sudah mendampingi komunitas pemulung selama puluhan tahun ini, metode main teater merupakan pelajaran yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Sehingga dengan kehadiran seorang seniman dari Dewan Kesenian Makassar yang datang secara sukarela membagi ilmunya, tentu akan menjadi sesuatu yang berbeda bagi anak-anak pemulung.

“Banya anggapan anak pemulung itu minder dan tidak percaya diri. Saya berharap, melalui metode main teater ini mereka juga bisa lebih percaya diri. Beruntung, anak-anak ini didukung orang tua mereka” kata Makmur.

Kegiatan belajar main teater di kalangan anak-anak pemulung ini sudah memasuki minggu ketiga. Puluhan calon pemain teater cilik tersebut menargetkan bisa menghasilkan karya untuk dipentaskan. Mereka pun optimis mampu mengemas semua bagiannya, termasuk pemain, pembuat naskah, sutradara dan bagian-bagian dunia teatron lainnya.

#http://www.rrimakassar.com/anak-pemulung-belajar-main-teater.html

kesaksian mati suri

Kesaksian Warga Bengkalis yang Mati Suri dalam Temu Alumni ESQ ‘Menyaksikan Orang Disiksa dan Ingin Kembali ke Dunia’. Pengalaman mati suri seperti yang dialami Aslina, telah pula dirasakan banyak orang. Seorang peneliti dan meraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena ini. Hasilnya orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama. Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.



Catatan ini dilengkapi pula dengan penjelasan instruktur ESQ Legisan Sugimin yang mengutip Al-Quran yang menjelaskan orang yang mati itu ingin dikembalikan ke dunia, serta penelusuran melalui internet tentang Dr Raymond. Bagi pembaca yang ingin mengetahui perihal Dr Raymond dapat membuka situs www.lifeafterlife. com dan hasil penelitian Raymond tentang mati suri dapat dibaca di buku Life After Life.



Aslina adalah warga Bengkalis yang mati suri 24 Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu

memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa yang disaksikan ruhnya saat mati suri. Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam Effendi memberikan penjelasan pembuka. Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun. Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) . Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24 Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya di Rumah Sakit Mahkota Medical Center (MMC) Melaka Malaysia . Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa dioperasi. ”Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,’ ‘jelas Rustam. Oleh karena itu Aslina hanya diberi obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina kembali ke Mahkota sekitar pukul 12 malam itu. Ia dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak jantungnya dan napasnya sesak.Lalu ia dibawa ke luar UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang ombak (menjelang sakratulmaut, red). Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir, ” ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina memberikan kesaksiaanya. ”Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon penghuni kubur,” begitu ia mengawali kesaksiaanya setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal dan ketakwaan sebelum mati datang. ”Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu. Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging, dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat mencabut (nyawa, red) dari kaki kanan saya,” tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh pamannya kalimat thoyibah. ”Saat di ujung napas, saya berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu,” ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ Pekanbaru.



Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalaimualaikum kepada ruh Aslina. ”Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya. Lalu malaikat itu bertanya: ‘’siapa Tuhanmu, apa agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu. ” Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu berpakaian serba hijau. Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari orang tersebut.



Aslina melanjutkan. ”Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan ”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok. Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara 17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia 65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: ”Wahai ayah, janji saya telah sampai.” Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan adik-adikmu. ” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai”. Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya bak seorang pendakwah.



Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu. ”Siapa kamu?” lalu perempuan itu menjawab.”Akulah (amal) kamu.” Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya. ”Siapa manusia ini?” Amal Aslina menjawab orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang. Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain. Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang juga suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.



Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut. Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang ada disisinya tak tampak. Tiba-tiba muncul suara orang mengucap : Subnallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar.Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya.Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir. Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya tentang tepak itu. Amalnya menjawab tepak tersebut adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat) baik,red).



Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan azan seperti azan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. ”Saya mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. ”Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,” ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut batangan-batangan emas di dalam tepak ”husnul khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. ”Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan Allah.”

Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini Ya Allah. ” Manusia-manusia itu juga memohon. ”Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.” Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal shaleh serta tidak melanggar aturan Allah. Setelah kesaksian Aslina, instruktur Pelatihan ESQ Legisan Sugimin yang telah mendapat lisensi dari Ary Ginanjar (pengarang buku sekaligus penemu metode Pelatihan ESQ) menjelaskan bahwa fenomena mati suri dan apa yang disaksikan oleh orang yang mati suri pernah diteliti ilmuan Barat.



Legisan mengemukakan pula, mungkin diantara alumni ESQ yang hadir pada Ahad (24/9) malam itu ada yang tidak percaya atau ragu terhadap kesaksian Aslina. Tapi yang jelas, lanjutnya, rata-rata orang yang mati suri merasakan dan melihat hal yang hampir sama. ”Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang ditunjukkan Allah kepada kita semua, ” ujarnya.Legisan menjelaskan penelitian oleh Dr Raymond A Moody Jr tentang mati suri. Raymond mengemukakan orang mati suri itu dibawa masuk ke lorong waktu, di sana ia melihat rekaman seluruh apa yang telah ia lakukan selama hidupnya. Dan diakhir pengakuan orang mati suri itu berkata: ”Dan aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya.”



Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan ”aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100: Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata:”Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia).”(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (100).



Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat, dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ”Dan kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” Usai pertemuan alumni itu, Aslina meminta nasehat dari Legisan. Intruktur ESQ itu menyarankan agar Aslina senatiasa berdakwah dan menyampaikan kesaksiaannya saat mati suri kepada masyarakat agar mereka bertaubat dan senantiasa mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Setelah acara, banyak di antara alumni yang bersimpati dan ingin membantu pengobatan sakit gondoknya. Para hadirinpun menyempat diri untuk berfoto bersama Aslina.



Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari kesaksiaan tersebut.




NB : Bagikan cerita ini kepada semua orang, agar mereka mendapat hikmahnya dari cerita ini. Ternyata hidup ini hanya sementara, dan hanya amal serta hati yang bersih yang menuntun kita> menuju jalan kehadapan Illahi.

berita ini memang cukup lama dan mgkn sdh banyak yg membaca tapi saya yakin masih lebih banyak yang belum.



saya menandai (taq) sebanyak mungkin Teman sesama muslim saya tapi jika ad tmn2 non muslim yang tanpa sengaja ikut ditandai saya mohon maaf dan pengertiannya

tak ad maksud apa2
Charis_hitam

my soul

in this oddity I found myself trapped in one

space uncertain

where else is looking for every piece of time that has been drawn by the history

which in the end I realized is that in fact it is a true replica of myself

there was no time to grieve

what remains now is a struggle and a fire spirit who never goes out



authenticity is only belongs to those who seek the truth in a pile of dirt life

wisdom belongs only to those looking for true value in every hope of life

and purity are the property of their rope biting truth



"dew"



in the middle of difficulty there

simplicity

Charis_Hitam

belajar teater lewat proses penggarapan

BELAJAR teater tidak cukup dengan teori-teori dan latihan dasar semata. Seorang guru atau siswa dalam proses belajar-mengajar sebaiknya mulai berhadapan dengan naskah dan pementasan agar proses pembelajaran bisa lebih matang. Seorang drmawati kondang di Bali, Cok Sawitri, memberikan pelajaran praktis bagaimana proses belajar-mengajar bisa dilakukan dengan langsung berhadapan dengan naskah.

Pengajaran praktis ini berasumsi di sekolah banyak siswa, baik laki-laki maupun perempuan hingga tak ada kendala kekurangan pemain teater. Dan, pelatih/pembina/guru memiliki pengetahuan tentang teater, sudah pernah bermain drama atau minimal pernah menonton drama. Langkah-langkah praktisnya adalah, pertama pelatih memilih naskah kemudian dipelajari.

Kedua, perencanaan setting. Perencanaan setting harus dipikirkan karena setting yang ruwet justru akan menyusahkan. Disarankan naskah yang dipilih adalah naskah dengan desain setting yang sederhana. Ketiga, meneliti mana peran utama dan peran pambantu. Peran utama dibagi dalam peran antagonis dan protagonis. Jadi peran utama itu tidak selalu mewakili kebaikan, juga tidak keburukan, tetapi adalah peran yang memegang paling banyak alur cerita naskah.

Setelah identifikasi jumlah pendukung dalam naskah itu dan kebutuhan setting tergambar, barulah dilakukan pengumpulan para siswa atau siswi calon pemain. Naskah yang sudah dipelajari oleh pelatih/guru disinopsiskan secara sederhana dan dibagikan kepada siswa. Lalu guru menceritakan naskah apa yang akan mereka mainkan, peran-peran di dalamnya.

Lalu ada tahap reading. Dalam tahap ini naskah dibagikan ke semua siswa-siswi. Semua yang terlibat diwajibkan membaca naskah secara keseluruhan. Reading adalah tahap di mana semua siswa/siswi harus memahami semua karakter, dan difungsikan sebagai bedah naskah. Dalam teater, jangan selalu berpatokan peran tokoh perempuan harus dibawakan perempuan, dan tokoh laki-laki harus dimainkan lelaki.

Ketika reading, semua pemain dicoba untuk memasuki peran dengan perlahan. Bersamaan dengan reading ada olah vokal, dan akan diketahui kualitas vokal para pemain. Lalu pelatihan irama, artikulasi, tekanan, dsb. Reading bisa berlangsung 3 - 5 kali, hingga naskah secara keseluruhan benar-benar dibaca. Pada tiap pertemuan supaya tidak jenuh bisa diselingi latihan cara berjalan.

Cara berjalan dalam teori berteater yang lebih luas disebut pemahaman panggung, mulai memahami panggung seperti apa. Dibuat desain panggung yang menghadap penonton seperti biasa (umum) yang mudah dipahami anak-anak. Yang paling penting, cara melangkah dan berjalan dibuat sedemikian rupa hingga siswa paham mana posisi tampak muka dan belakang, tampak samping kanan kiri. Pada saat ini, siswa mulai menyadari bahwa badan meraka adalah hal yang akan ditonton.

Pada saat ini, mulai dilatih ekspresi-ekspresi dasar. Ekspresi dasar misalnya menangis, semua orang akan punya ekspresi yang sama, juga tertawa, tersenyum, dan sebagainya. Kemudian belajar pula sinergi badan, gerakan kaki dan tangan. Misalnya tak boleh ada badan yang melengkung. Juga ketika melakukan dialog, misalnya tangan tak boleh bergerak-gerak tanpa tujuan, kaki bergoyang-goyang, dan sebagainya.

Kemudian langkah selanjutnya adalah audisi, pemilihan dengan melihat dari proses, siapa yang cocok jadi pemeran utama atau pemeran pembantu. Selebihnya siswa-siswi yang ada bisa dilatih untuk menjadi crew stage (kru panggung), yang mendukung misalnya untuk menyiapkan properti, pergantian atau setting. Dan, semuanya akan mamahami mengapa mereka diposisikan demikian. Tetapi, proses latihan tetap harus dilaksanakan bersama.

Terus, pembelajaran dilakukan dengan proses menghapal bagian-bagian dialog, mulai per adegan atau pembabakan, sekaligus mulai latihan blocking. Saat hapalan pertama kali, meski masih memegang naskah, blocking telah didesain dari awal. Bila nanti latihan sudah berjalan, blocking dapat diserahkan kepada pemain untuk improvisasi. Konsep blocking adalah keseimbangan panggung, muka belakang, cara berputar di depan panggung, dan seterusnya.

Selanjutnya adalah tahap seni peran. Tahap ini adalah bagaimana seseorang memasuki peran yang ada dalam naskah sesuai kebutuhan. Misalnya kalau perannya jahat, pemain harus mengidentifikasi bagaimana biasanya orang bersikap jahat. Di sisi lain, siswa yang bertugas di properti mulai membayangkan setting.

Misalnya jika adegan dalam rumah, maka properti apa yang harus disiapkan. Dalam seni peran ini akan nampak sinergi antara dialog, gerakan dan properti. Juga mulai pemahaman tempo dalam dialog dan tempo permainan. Tempo dialog adalah dialog yang mengandung plot (sebab-akibat) ada yang dalam irama cepat, ada yang perlahan. Kemudian ekspresi marah, ekspresi gembira dan sebagainya juga bisa mendorong cepat-lambatnya tempo, tergantung pilihan interpretasi naskah.

Langkah selanjutnya pelatih/guru mulai berjarak untuk melihat struktur dramatik naskah yang dimainkan. Struktur dramatik adalah bagaimana membuat naskah-naskah mengalir dari satu adegan ke adegan lain. Bagaimana jika happy ending, sad ending, mencari klimaks di mana, dan sebagainya. Klimaks bisa tersembunyi dalam adegan, dalam dialog, pun dalam instruksi yang ada dalam teks sampingan (neben-text).

Setelah itu, harus dicoba latihan penuh, artinya dicoba drama dimainkan utuh dari awal sampai akhir. Lalu dilakukan 2-3 kali pembenahan hingga terpenuhi kebutuhan memainkan naskah yang benar. Pertama, seni peran mulai nampak nyata, blocking dan pemanggungan tertata, tempo permainan dan penghayatan yang sudah nampak.

Tahap berikutnya adalah geladi kotor. Tahap ini dilakukan saat di mana harus sudah dipikirkan kostum dan perlengkapan lainnya. Jika hingga tahap ini terdapat pemain yang tidak juga bisa memasuki kadar permainan yang diinginkan, maka harus diingat, bahwa sejak audisi awal banyak sekali pemain-pemain yang telah melalui reading, bisa menjadi pemain cadangan. Lalu terakhir sampailah ada tahap geladi bersih dan evaluasi keseluruhan.

Lama keseluruhan latihan sebuah pementasan drama tergantung dari naskah. Naskah dengan jumlah dialog sekitar 150 bisa mencapai 4 hingga 5 minggu dengan 2 hingga 3 kali pertemuan setiap minggu dengan masing-masing latihan selama 2 jam efektif.

#http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/13/pen3.htm

Beta Tetap Beta

Beta yang dulu berlari pada lingkar
Pada rahim dalam pijak tanah bijak

Beta yang dulu menari
Pada hari pada hati
Dalam daki tanah berdasi
Beta yang dulu menanti

pada kasih pada senyum
dalam raga Tanah Raja Raja
apa tempo tuan bale lalu kembali

sebab dulu tuan mau dipanggil beta
sebab dulu tuan mau memakai geta
sebab dulu tuan panggel beta
for kalesang bastel dimata jalang

ketika putaran waktu hantam bumi
disko acaca leburkan sahurekareka
kualitas tenun bunga larat serta cendrawasih
tak mampu geserkan sombongnya batik
pesona palah dan cengkeh telah kering
terpanggang reinkarnasi bunga Thailand

tinggal satu yang beta takut dan masih merindu
ataukah sedang cemas!!
Akankah rumah tetua tuan gusur?
For tempat heppy heppy ala keong racun
Gendutnya perut tuan
telah halangi pandangan beta yang kurus ini
dan masih mencintai sagu
karna beta masih tetap beta
yang dulu sebagai pemuda

sajak 3 -A.K.U-

Dari ujung nusantara kami bersabda …
Dari pecahan pulau kami berada …
Dari pinggiran jalanan kami berkarya …

INDONESIA adalah bangsaku …
INDONESIA adalah tanahku …
INDONESIA adalah jiwa ragaku …

Ketika kau menantang kepribadianku …
Lantang kukatakan tentang keakuanku …
Sumpah tegas ini tentang kecintaanku …

@tribute to Sumpah Pemuda

DALAM PADA MAYA MERAYU
BERADU API. BAKAR JIWA-JIWA MERDEKA
SABDA NURANI GOYAH TIRANI
HATI MENARI
HARI BERNYANYI
IsAK sAMAN DARI TELUNJUK MEGAP MEGA-MEGA
LUNGLAI……………
BANGKIT BERsAKSI DALAM RAHIM NYONYA PERTIWI
TELAH MENYATUKAN
MAS
UDA
ABANG
DAN SOBAT-SOBAT BHINEKA
(DULU… EMAKKU PERNAH INGATKAN ITU)
TAPI SEKARANG……
ENTAH KERNA USIA
AKH…! TIDAK JUGA
SUHARTO MASIH LEBIH TUA… YAAA… SIMANGKIN ITU
MUNGKIN BELUM MAU PULANG
LIHAT CUCU-CUCUNYA. JAAADI BONEKA-BONEKA BIRO CRAZZY
BERMIMPI KEBHINEKAAN
BERDEMO KERNA NURANI
UNTUK KEADILAN DIA BERSAKSI
DEMI HARGA DIRI RELA MATI
BAHKAN PADA BANGKAI-BANGKAI TERKITING DALAM LUBANG SEDIA RAPI
HATI MENARI
HARI BERNYANYI
BANGUN AWAL PAGI. PULANG PADA PETANG
GUMAN SUKARNO RESTU BISIK YANG PUNYA TELINGA
AIR MATA TIKAM DARI BIBIR PENUH GINCU MATA AIR
NYONYA PERTIWI MASIH TERISAK
PUTRANYA TELAH MENJADI PENGACARA* DIKANTOR PEMUDA
PUTRINYA KONON DENGAN CERDIK BERJUALAN DASI* PADA TOKOH TOKOH ELIT
USIANYA PADAHAL BELUM TUJUH BELAS
NIAN NASIBMU PASAL TIGA TIGA
MALANG BETUL NASIBMU KINI SILAKE LIMA
AIR MENGALIR SAMPAI JAUH
AKHIRNYA MATI PASTI DATANG JUA
TAUBAT
TIDAK BUTUH GURU PRIVAT
AKU KATAKAN TAK SEMUANYA BAIK
NAMUN KEBENARAN SUDAH PASTI BAIK
PEMUDA
HARUSLAH
TETAP PEMUDA YANG DULU
HATI MENARI
HARI BERNYANYI

AMIEN

*pengacara : pengangguran banyak acara
*dasi : dagingnya sendiri

Kenang mengenang tujuh puluh sembilan tahun terlewati
Bengkel seni embun mengingat itu soepaja djadi perisai oentoek hadapi zaman
Yang orang orangnya kian menjemukan dalam adegan panjang yang serba palsu

AMBOINA
28 OKTOBER 2007
ESLA BIRIN

Satu momen telah banyak dilupakan (semoga tidak)
Ketika puisi ini dibagi. tidak sedikit orang yang takut mengambilnya (he… he…he…)
Kelucuan yang tidak semestinya terjadi
sajaknya bermain diatas awan …
terbentang dalam jarak pandang yang masih (bisa) dilihat.
biji mata mendelik memperhatikan tiap senti kata untuk memilikinya …

harinya memulai …
detik pertama masih sama … perlahan beranjak … kemudian perlahan hilang …
kabut itu menutupinya … seakan tak memungkinkan untuk ke- “aku” –anku

wujud ini … wujudku … untukmu …
kekasih yang menamakan dirinya … kekuasaan …
TAPI BUKAN KE-ESA-AN … !!!

Itu miliknya …
Kepunyaannya …
Menjadi yang pertama dan terakhir …
Bukan tentang penciptaan …
Tapi …
Menciptakan …

Katakan untuk nya …
Menyembah dari yang ada …
Sabdanya untukmu …
Malam ini … juga siang …
Petang menanti dalam balutan doa yang suci …

Mari mengatakn yang kau inginkan …
Tulus hingga bintang pun kan mendengarnya …
Keikhlasan dalam cinta kasih padanya …

TUHAN …
Aku merindukan kasih sayangmu …
Ampunilah segala dosa dan kekhilafan ini …
Semoga aku akan berjumpa denganmu pada sisi yang bahagia …
Ku fitrahkan hidupku padamu …


TUHAN … !!!

Bandung,sembilanbelasseptemberduaribusepuluh.23.57pm

INDONESIA

Ikrar sumpah kami tentang tanah dan langit
Nyanyikan Indonesia Raya dalam dengungan putra-putri pertiwi
Darah ini adalah merah semangat penyubur tanah ini
Orang pesisir yang mendongeng tentang kota metropolis

Negeriku dalam kengerian pejabat teras
Entah mengaku dalam dengau kecintaannya
Surau depan rumah memanggil untuk ucapan doa pengharapan

Inilah negeriku yang kucintai
Apakah anda mengenal dan sama mencintainya ???

Kamis, 07 April 2011

dilematisasi idialisme

yah ...
Mungkn sesuatu yg coba saya tlskan ini tak sehebt ataupun seintelek dgn tlsanx. Tp memang benas hanya kata trsbut yg (mungkn) bisa dijadikan penunjuk tntg apa yg ingin dsampaikan.

Pertama ...
Mungkn sbgian dr anak2 muda selalu trlihat ambisius, brsemangat saat mengejr suatu target cita2x. Secara nyata, hal ini menunjukan bhwa tenaga terbaik adalah tenaga yg dihaslx dr dorongan emosi yg msh hijau. Ini dikarenakan daya kerja mesinx msh mampu untk merotasi pemkran trs menerus hingga menghslkan sebuah cipta yg baru serta inovatif.
Tapi ..
Trlepas dr semua itu, minimnya pemahaman tntg apa yg dlakukan kadang memaksa utk trus merotasi pmkran2 utk mendapatkan formula kreasi yg tepat. Yg pda akhrx, kadang memenuhi ruangan2 otak hingga membatasi memory utk menerima paket trbaru dr pmbelajaran. Mungkn ini yg namax pengalangam.

Kedua ...
Pemikiran-pemikiran dasar yg telah dibiasakan untk mengikuti sistematika pembelajaran yg monoton dan tdk jelsx hngga saat ini. Pastilah menjerumuskan pelajarx menuju jurang pemahaman yg tak memiliki gaya kreator improvisasi. Ini menyebabkan trjadi hasil yg terus menerus sama tnpa bxkx perubahan dasar yg lbh inovatif dan efisien.

Terakhr ...
Sngad sdkt dr para pemula untk memilih salah satu dr 2sistem pmblajaran trsebt. Hal ini dsbbkan oleh perubhan dan tntutan zaman yg trus memaksakan untk kreasi yg inovatis dan brlabel NEW ...
Benar adanya hal ini utk mendukung daya saing dalam sebuah waktu yg bernama ERA GLOBAL.

Yg mencengangkan adalah...
Emisi yg dihasilkan kadang2 tdk brupa kreasi yg inovatis namun menghslkan sebuah dilematis dan akhrx keluar drpda jalur yg sbnrx. Ini mungkn menyangkut eksistensi mejaga suhu kinerja mesin yg trlampau panas dan menguras bahan bakar yg trsedia dan akhrx idialismenya melemah dan memaksakan untk memulai hal lain dr awal lg.

...

dan melihat semuanya ...
jejak-jejak mimpi yang mengiasi putih pasir pantai ...
semuanya berujar, semuanya berkelakar semuanya tertidur ...
seagian bangun, tertidur lagi, bangun lagi dan akhirnya mati .. !!

keserakahan menjadi bagian lain dari perjalanan ini,
ntah siapa yang memulainya ...
pada akhirnya semuanya menggadaikanjati diri masing-masing hanya untuk sebuah identitas klise dan ujungnya adalah titik dari semua perjalanan ... !!!

sempat terfikirkan kawan ...
apa yang harusnya di garis bawahi atas semua ini ...
siapa yang mestinya menanggung segala jawab dari tiap raut kekecewaan yang di ukir olehnya pada wajah itu !?

kreatifitas berlaku ...
membentengi untuk keserakahan yang majemuk ...
tuan DEWAN ...
tuhan pelaku ...
nyonya dan muda yang teraniaia ...

pejabat teras ...
beranda demokrasi dan bukit indah pengadilan ....

cerita kemarin dan kemarinnya lagi [!]

Album biru ...
Malam bisu ...
Hari baru ...

Jenteraku merdup ...
Hatiku tertutup ...
Mulutku mengatup ...

Siapa disana kiranya yang menanti tenteng keadapan ...
Siapa sisanya meraup air mata pada telaga sunyi lembah abadi ...

Jiwa kelam ...
Haus garam ...

Seluruh insan menepati takdir walau kadang memaki dan lari karena kalut itu ...
Sembah sujud pada ZAT pemilik keseluruhan ...
Selamat malam saya menikmati saat ini ...
Teduh pohon pangkas ...
Sunyi malam pada hari kamis ...
Resahku terpangkas ...Tidak ... !!!
Bukan hilang terbawa angin malam, hanya sedikit berpaling daripada sinopsis menjemukan yangtak sengaja harus aku lewati dalam ceritaku saat ini.

Kisah ...
Meresah ...
Basah ...
Pipi ini terjamah raut kepedihan abadi ...
Lesung menampungnya dan kemudian menumpahkan rasa asin ini pada ujung bibir bahagia(n) kiri.
Mata hati ...
Bintang langit ...
Tolong temaniku hingga fajar nanti ...
Kantukku menghilang sudah saat rasionalitas otakku terus bekerja dan menghasilkan jawab :INI TERLAMPAU SULIT !!

Memilihmu dan menetapkan ...
Pada akhirnya tak akan lagi kutampilkan sisi buruk ini ...
Ceritaku (jika tuhan mengkehendaki) haruslah bahagia !!!

#titip semangat untuk semua yang menrasakan ini !!!
Salam hangat dalam peluk erat ... Keluargaku :)

...BUN
ambon12.58AM.13.02.2011

laskar jalanan ...

kami yang menari dalam ria hari kami ...
Kami yang bernyanyi daln bui sunyi jiwa kami ...
Kami yang berdoa pada pada dia, tuhan pemilik semesta raya ...

Jiwa ini terbentang luas pada langit yang menaungi, sekeras lantang koarku bersabda ini tentang kehidupan.
Jalang ini dan kutelanjangi sendirian demi memaparkan hidup itu sendiri.
Sekilas teriakan ayah ibu bergantian terdengar samar disini. Dalam sunyi malam bukankah kita semua sama mendengar pula ???

kabar hujan sorei ini #2010

pada ujung yang menantikan kecerahan ...
pada kaki yang menginginnkan mukjizat alam terang bulan ...
pada mata yang menuntut kemeriahan kembang api ...
pada hati yang merindukan kedamaian ...
pada telinga yang memimpikan sapaan gemuruh ledakan petasan ...

rintik ini memanggil akan tangis yang meneteskan duka pada pertiwiku ...
jiwa tirani yang tak lelah mengoyak batin kaki ayam ....
soekarno lantang berbicara ...
soeharto arogansi mengatur ...
soe - hoek - gie liar berapi menantang ...
soe - soe ibu pertiwi takkan kering pada hantaman jiwa nan perkasa !!!

airnya mengalir ...
parit - parit kesetiaan yang talh penuh memuntahkan lava dingin ...
anak kecil menangis dalam gendongan ...
ibu - ibu berlari menghantam tanah dsaki pada prahara kesetiaan dan perjuangan hidup ...
ayahku ... ayahmu ... !!!
dimana kebijakan pembangunan akan alam yang ikhlas menampung saat uzur mulai menghampiri ... ???

kasihku mengamini dalam doa ...
tentang jakarta bandung yang tertutup air laut saat hidup ...
tentang borneo yang menggantungkan hidup pada paru bumi ...
tentang irian yang berlari membentuk tubuh pada terik panas menghantam padang ilalang ...
tentang sumatra ...
             sulawesi ...
tentang ambon yang menyatukan hubungan dengan laut yang membiru !!!

kita sama hidup dalam payung langit nusantara yang indah ...
bersatu dalam satu hentakan sayap garuda ...

ini bukan hanya sekedar akhir yang mendung ...
biarkan hujan ini menjadi akhir dari segala tangisan negeriku ... negerimu ... ngeri kita !!!

kehidupan takkan pernah habis dalam pemikiran ...
tingkahmu ... tingkahku ...
mari melakukan sesuattu yang baik ...

bersama berdoa dan melupakan sejenak ke-apatisan tentang hidup ini !!!

satu jiwa ...
satu darah ...
satu sumpah ...
satu bangsa ...
satu bahasa ...
satu rumah ...
satu doa ...

"biarkan hujan ini menjadi tanda akhirnya air mata pada pada diriku ... hidupmu ... negeri kita ... dan esok semua akan kembali cerah dalam keceriaan kita bersama "

M.I.L #bengkel seni embun 2011

0.01

se abad namun kita masih tetap berselimut
papan dalam tanah -tanah pertiwi yang semerbak
di depan kandang ayam yang dihuni maling ayam

..........dada sesak melihat mereka yang bersafari, hanya tidur
atau bergosip tentang wanita-wanita bahenol di sepanjang
lampu merah malam tadi ..... tidak ada diskusi tentang
bagaimana cara agar garuda di Rp. 50 punya respect di mata kratos ?
atau
kapan hati bunda kartini dan opu dewantoro akan berhenti menjadi tumbuhan anthurium ?

400 tahun Paman Sam bercokol tentang demos-kratos
namun black tetaplah black apalagi nusantara yang baru cepe'
dan'capek'nya setengah hidup .... luruskan jalan
menuju .... .... mungkin ia memang demon created ......,mungkin!!

se abad berlalu ..... langit masih merah, filosofinya sama
dewi hukum tetapbuta
balon-balon masih ngomong sekenanya
dan anthurium makin subur


lalu apa yang baru .......................................................................????


hitam_charis 07.33pm 190508

LO6I5

100 tahun lalu kita berangkat dari kubur-kubur nista hasil bangunannya
kompeni ..... dan ..... serasa baru kemarin dewantoro
melumuri kita dengan edukasi yang menancap anggun.
pada tiga sayappada topi yang kau kenakan sejak sekolah rakyat
berharapakau jujur,sejahtera, adil dalamtanduk
dan tutur kata lara ........................

dan kiniberamai-ramaikita memperkosanya dengan
proyek united agrobusiness nation .....
yan jeas edukasi sebagai tanaman yang merumput dan
menghijaukan mata ....

dia berharap dengan edukasi kita membangun tangga
menuju surga tuhan
tapi ternyata kita malah membengun tangga kemakmuran dengan
rakus
dengan kepala pengajar dan yang di ajar sebagai
anak tangga ........ hingga hancur seperti babilonia

apakah standarisasi bukti edukasi ?
atau gengsi ?
apakah enam gelar membuatmu terlalu cerdas sampaiidiot ?

tidurlah kau dalam kemunafikan ........
semoga apa yang dibuat tidaklah menjadi apa-apa

bangun dan mimpi yang indah lagi.
Amin .... !!!

*hitam-charis rabu 300408 : 23.30 WIT
BengkelSeni Embun

terkadang kita bimbang untuk menghitung angka satu
tapikenapa...............................karena itu...........................
karena itu suatu hasil
dari ketidak beranian menghargai NOL

kisah usang yang terpinggirkan ...

mereka disana ...
hidup dan mengais dalam kubang kebohongan publik ...
nafasnya sesak ...
tangis berderai dalam pelukan lapar dan haus ...

mari merapat ..
lingkaran utuh yang menyambut yang terbuang dari lingkar logis lainnya ...

kemegahan menjauh ... ratapan pilu mendekap ...
saat ini ... hingga nanti ... tak terulang dalam ubahnya kehidupan papah saudaraku ...

daya hampa ...
mengiris tiap nadi ,,,,
menjatuhkan angkuh bumi pada ratap tanah yang diam ...
langit menghitam ...
deru badai mengonggong dalam kalut hidup yang makin garang ...

tepi pertokoan ...
bawah naungan tol jagorawi ...
pasar malam yang sepi tengah malam ...
semuanya ..
rumah mereka yang tersaput kokoh lengan POL.PP

raung buldoser ...
ramai makian hanya karena ingin mempertahankan hak milik yang setengah-setengah ...
apakah salah kami hidup dalam rumah kami sendiri !?

ierfundie_EmbuN

kado akhir semester "Latetang Tanah Gersang"

prahara ...
ketika bangun sampai telungkup surya
badai ... mesiu ...
saling asah, asih hingga mengasyikkan
berbondong-bondong
tergopoh-gopoh
jatuh ... bangun lagi ...
menggelepar, mengais dalam selimut dosa
berseragam putih biru
merayap ke tanah yang rata
tahukah engkau kemarin ... ???
adalah tempat buangan sampah
yang disulap denagn tangan datuk
jadi taman harapan ...
peraduan kebanggaan kita
peluh, keringat ...
air mata ...
dan jadilah mata air pendidikan

seribu hari kau dibina, diasuh, ditimang
lahir canda tawa
kamu terasa kumal, tak berdaya di borgol jadi seratus dua puluh kaki
pada ketiak gunung yang bernama ... TANAH RATA.
belajarmu, sekolahmu, pimtarmu mungkin setengah-setengah hati
tapi jangan kau gunakan pandaimuitu dengan setengah hati
ada setengah yang kurang bagimu padaku
justru banyak itu
maklum ...
kami dari tempat dan hegemoni yang berbeda
sebelas lusin kepala terangkum jadi satu
namun kami punya satu alif
satu semangat ...
satu tujuan ...
jadilah kamu, orang yang punya hati, jiwa, kaki
melangkah di jalan yang benar
sebab banyak baik belum tentu benar
namun benar sudah pasti baik ...

pergilah anakku ... songsong masa depan,
esok hari penuh harapan ...
jangan pulang dalam kemasan limbah,
dari limbah pembuangan alumnies-em-ma negeri sebelas Ambon.
camkan itu ...

ESLA_BIRIN

Perenungan Bintang ...

dan malam lalu telah berlalu.
jejak kelam dimana mata masih mencari celah mentari yang bersembunyi ...
malu-malu ...
ku ...
menatapnya ...

bias warna yang kelam jatuh pada sesosok bangkai tikus ...
nyatanya masih sama.
lantang koar perlahan jatuh tertimpa ritme yang lebih menggema.
singkirkan dulu pengiyakan cicak. kicau burung malam masih terlalu indah tuk dilepaskan ...
bintang merenung ...
tua mencoba untuk tetap bijaksana .......

'ierfundie'

...............................................BUN?


hanya ada pergerakan yang akan terus
kami jelajahi

di bawah anutan cinta dan kasih sayang
yang tersisa dari ibu

dekat dan lembut

seperti air yang terus mengalir di
bawah panas terik matahari

tentramkan hati

teduhkan kulit

membuka senyum

diatas kehidupan perlente yang
menggemaskan

NAMUN CUMA TERSISA DI MEMORY

serta di balik bingkai foto dan mimpi.

saatnya menangis ...

kemudian mencari.

***

-yang peduli-
pad cinta dan kasih sayang sejati
EmbuN